
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Batam membantu enam mahasiswi asal Filipina untuk kembali ke negaranya. Mereka terpaksa harus pulang kampung karena terdampak pandemi. Sebelumnya mereka menempuh pendidikan di Ma’had Said bin Zaid Batam.
Para mahasiswi itu sebelumnya mendapat beasiswa dari Asia Muslim Charity Foundation (AMCF). Selain beasiswa pendidikan, lembaga itu juga memberikan biaya hidup seperti makan dan tempat tinggal.
AMCF ini merupakan yayasan bertaraf nasional yang memiliki jaringan nasional dan internasional. AMCF bergerak di bidang pendidikan, sosial, keagamaan dan kemanusiaan.
Namun, ketika terjadi pandemi Covid-19, usaha para donaturnya terdampak sehingga tak mampu lagi membantu program AMCF, salah satunya di bidang pendidikan yang rutin memberikan beasiswa.
Di Batam AMCF ini bekerja sama dengan Muhammadiyah, khususnya perguruan tinggi Ma’had Said bin Zaid Batam yang berada di Batuaji. Banyak mahasiswa muslim dari luar negeri seperti Filipina dan Thailand belajar di sana karena beasiswa AMCF.
Terkait enam mahasiswi asal Filipina itu, selain karena pembiayaan terhenti, izin tinggal mereka juga sudah habis. Tak ada opsi lagi selain pulang ke negaranya sendiri. Saat akan pulang inilah, mereka terkendala dalam hal biaya transportasi.
Ketua LAZ Batam Syarifuddin mengatakan para mahasiswi ini adalah ibnu sabil. Mereka masuk dalam golongan 8 asnaf. Sehingga mereka layak mendapat bantuan dari LAZ Batam.
“LAZ Batam bantu semampunya, tidak seratus persen menanggung biaya transportasinya. Bantuan dari LAZ Batam cukuplah untuk menanggung biaya penerbangan dari Batam ke Jakarta. Nah dari Jakarta itu mereka akan terbang ke Manila, lalu dilanjutkan ke Mindanao,” tutur Syarif.
Rombongan mahasiswi ini bertolak dari Batam Minggu (9/8/20) sore ke Jakarta. Kemudian mereka terbang ke Manila pada pukul 02.00 dini hari pada Senin (10/8/20).
Nuraina, salah satu mahasiswi Filipina tersebut mengatakan meski pulang kampung, namun kuliah mereka akan tetap dilanjutkan.
“Kuliah akan dilaksanakan secara daring, saat ini kami juga sudah semester akhir,” kata mahasiswi jurusan Bahasa Arab yang mengaku sudah 2 tahun kuliah di Ma’had Said bin Zaid Batam ini.
Mahasiswi asal Mindanao ini mengaku sedih tak bisa terus berada di Batam untuk menyelesaikan pendidikannya. Dia dan teman-temannya berasal dari keluarga tak mampu. Sehingga tak sanggup jika harus membiayai sendiri kuliah, makan dan tempat tinggal selama di Batam.
**