Anel dan Rizky dua kakak beradik asli suku laut yang bermukim di Dapur Arang Tanjung Gundap masing-masing punya cita-cita yang berbeda untuk bekal masa depannya.
Anel yang merupakan Abang dari Rizky punya cita-cita pengen jadi mekanik sepeda motor dan sang adik punya cita-cita menjadi fotografer yang handal.
Anel yang tidak tamat sekolah dasar ini usianya sudah menginjak 18 tahun dan Rizky memasuki usia 16 tahun. Berbeda halnya dengan Rizky yang sejak kecil di usia lima tahun sudah dititipkan ayahnya di sebuah panti asuhan yang dikelola oleh sebuah yayasan sehingga sempat bersekolah sampai level SMP dan memiliki ijazah.
Atas saran warga sekitar yang melihat Pak Adan selalu membawa anak-anaknya keluar masuk hutan bakau mencari kayu untuk dijadikan arang dan juga harus membawnya melaut mencari ikan, akhirnya Pak Adan terpaksa menitipkan anaknya di panti tersebut dikarenakan sang Ibu sudah meninggalkan Anel dan Rizki untuk selama-lamanya menghadap Sang Maha Pencipta.
Kehidupan Rizky di panti tersebut semuanya terpenuhi namun satu sisi akidahnya harus berubah dengan mengikuti guru yang membujuk ayahnya menitipkan di Panti asuhan tersebut. Dikarenakan kondisi ekonomi yang menghimpit Pak Adang tanpa memikirkan resiko yg lain akhirnya sepakat saja anak bungsunya itu dititpkan di panti tersebut.
Sekitar 12 tahun Rizky bersekolah di panti tersebut, akhirnya dapat diminta keluar oleh ayahnya sendiri dengan ditemani oleh ketua LAZ BATAM. Proses mengeluarkan Rizky dari panti tersebut tidaklah mudah, ketua LAZ BATAM harus tiga kali bolak balik bertemu dan bernegoisasi dengan pihak panti dan akhirnya Rizky diijinkan untuk kembali tinggal bersama orang tuanya.
Setelah keluar dari panti, pihak LAZ BATAM bersama pemilik yayasan Hang Tuah Haji Imbalo sepakat untuk melanjutkan pendidikan Rizky di SMA Hangtuah, namun Rizky hanya bertahan sekitar 2 minggu saja dan setelahnya tidak mau lagi untuk bersekolah.
Pihak LAZ BATAM tidak kehilangan akal untuk menjadikan Rizky memiliki masa depan, dan akhirnya kami menemui Pak Adan di rumahnya bersama Rizky dan Anel dan menawarkan untuk menempuh pendidikan non formal berupa pelatihan atau kursus dengan memilih beberapa jurusan. Ternyata Anel punya keinginan jadi tukang service motor dan Rizky punya hobby motret-motret dengan mengguakan HP kawannya.
Rizky dan Anel akhirnya direstui oleh ayahnya untuk diberangkatkan ikut pendidikan pelatihan selama enam bulan di Jakarta di Rumah Gemilang Indonesia (RGI) sebuah program khusus yang dirancang oleh LAZ AL AZHAR Jakarta yang merupakan mitra jejaring LAZ BATAM.
Anel dan Rizky diberangkatkan LAZ BATAM ke Jakarta pada tanggal 28 Januari 2022 dan saat ini sudah hampir 2 bulan belajar bersama seluruh peserta dari penjuru tanah air.
Mohon doa dan dukungannya semoga kedua anak suku laut ini mampu menyelesaikan pendidikannya di Rumah Gemilang Indonesia.
Dalam waktu kurang lebih 2 bulan Anel dan Rizky sudah mulai belajar mempraktekkan jurusan yang mereka pilih masing-masing di Rumah Gemilang Indonesia, Anel pilih jurusan Automotive (montir sepeda motor) dan Rizky memilih jurusan Fotografi dan Videografi. Selain mereka belajar ilmu teknik tersebut mereka juga diajarkan mendalami limu agama sehingga semua peserta diklat di RGI juga otomatis menjadi Santri.
Program ini dapat terlaksana atas doa dan dukungan dari Bapak/Ibu semua yang terus menyalurkan dana zakat, infak dan sedekahnya melalui LAZ BATAM.
Besar harapan kami kiranya Bapak/Ibu terus mendukung seluruh perjuangan kami untuk mensejahterakan saudara/I kita melalui dana zakat, infak dan sedekah Bapak/ibu semua melalui rekening LAZ BATAM :
BTN SYARIAH : 7082.000.551
MUAMALAT : 4110.015.345
BSI : 4600.2222.50
CIMB NIAGA SYARIAH : 8600.0356.6100
OCBC NISP SYARIAH : 5158.0000.9000
MANDIRI : 1090.0109.898.95
BJB : 0063.8129.2700.1
BANK RIKEP SYARIAH : 8242.100.460
Konfirmasi donasi dapat melalui SMS/WA : 0851-0026-834 (Alnasdi)