Pak Suripan penjual bakso tusuk keliling. Pak Harlan Foni penjual sembako. Ibu Dewi penjual cake pisang. Cake pisang Ibu Dewi Pak Hakim produksi tempe dan tahu. Ibu Landisawa Pak Wildab=n penerima bantuan modal usaha berjualan sembako
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Batam menyerahkan bantuan Program Peduli Ekonomi. Bantuan tersebut diberikan kepada kaum dhuafa yang butuh bantuan untuk pengembangan usaha.
Sejak Agustus hingga Oktober, penyerahan bantuan itu telah diberikan sebanyak 5 kali. Para penerima program ini adalah Suripani beralamat di Perum Buana, Tembesi. Bantuan untuk Suripani diberikan pada 31 Agustus 2020. Sehari-hari Suripan ini berjualan bakso tusuk keliling.
Selanjutnya, bantuan diberikan kepada Harlan Foni yang beralamat di Perum MKGR Batuaji pada 31 Agustus 2020. Harlan Foni ini sehari-hari berjualan sembako.
Bantuan selanjutnya diberikan kepada Dewi yang beralamat di Villa Sugi Raya Batam Centre. Dewi ini sehari-hari berjualan cake pisang. Bantuan diberikan pada 22 September 2020.
Kemudian pada 1 Oktober tim LAZ Batam juga menyerahkan bantuan kepada Hakim yang beralamat di Kavling Seroja Sagulung, Batuaji. Sehari-hari Hakim ini memproduksi tempe dan berjualan tahu.
Bantuan Program Peduli Ekonomi ini juga diserahkan pada Landisawa pada 3 Oktober 2020. Landisawa ini beralamat di Ruli Kampung Nanas. Kemudian pada 5 Oktober bantuan diserahkan juga kepada Wildan yang sehari-hari berjualan sembako.
Ketua Tim Empowering LAZ Batam Jamain Lukman mengatakan program tersebut merupakan bantuan usaha mikro untuk dhuafa. Tujuannya untuk mengangkat ekonomi serta meningkatkan penghasilan para dhuafa. Khususnya yang usahanya terdampak Covid-19.
“Sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan bisa menabung,” kata dia, Senin (5/10/2020).
Program Peduli Ekonomi ini merupakan program yang terus berlanjut sepanjang tahun. Para dhuafa yang memiliki usaha dan membutuhkan modal dapat mengajukan permohonan bantuan.
“Ada beberapa berkas yang harus dilengkapi, seperti fotokopi KK, fotokopi KTP, surat keterangan tidak mampu dari masjid atau musala dan rincian kebutuhan bahan yang akan dijual,” kata Jamain.
Selain memberikan bantuan, Jamain berharap program tersebut dapat timbal balik. Artinya dhuafa yang awalnya dibantu, pelan-pelan mereka bisa bersedekah.
“Seperti yang dilakukan Bu Dewi yang kita bantu, dari usahanya jualan cake pisang, ibu ini menginfaqkan 5 persen dari penjualannya untuk Program Rumah Tahfiz binaan LAZ Batam.” tutur Jamain.
*