Majelis Ilmu Tasawuf Masjid Agung Batam berwisata dakwah ke Pulau Thulub di Kecamatan Belakang Padang, Sabtu (6/11/2021). Jamaah Majelis Ilmu Tasawuf yang ikut dalam wisata dakwah ini sekitar 50 an orang.
Rombongan jamaah terdiri dari ibu-ibu, kemudian didampingi oleh Ustadz Moch. Fariddudin dan Ustad Dr. Zenal Satiawan, MA. Keduanya merupakan ustadz yang menjadi pembimbing Majelis Ilmu Tasawuf. Ikut serta pula dalam kesempatan itu Manager Operasional LAZ Batam Darwis dan Staf Fundraising LAZ Batam Didiek Nurhadi.
Rombongan berangkat dari Pelabuhan Sekupang, kemudian menggunakan speed boat melaju ke arah Pulau Thulub. Perjalanan itu ditempuh dalam waktu setengah jam.
Ketua Majelis Ilmu Tasawuf Triana Sofyan mengatakan wisata dakwah kali ini dilaksanakan dengan mengunjungi atau berziarah ke makam Sunan Thulub.
Sunan Thulub ini merupakan gelar dari Syaikh Syarif Ainun Naim bin Maulana Ishaq. Dalam papan nama menuju makamnya tertulis, Sunan Thulub lahir di Samudera Pasai, pada tahun 842 Hijriyah atau 1438 Masehi. Kemudian wafat pada 908 Hijriyah atau 1503 Masehi.
Ulama ini merupakan saudara kandung salah satu wali yang terkenal di Indonesia, yaitu Sunan Giri.
Makam Sunan Thulub ini di atas bukit. Pengunjung harus menaiki tangga yang cukup tinggi untuk bisa sampai ke sana. Jamaah Majelis Ilmu Tasawuf pun sempat beberapa kali istirahat di tangga saat mendaki untuk mencapai makam. Di ujung bukit terdapat bangunan, di sanalah makam Sunan Thulub berada. Makam tersebut telah dipugar.
Selain makam Sunan Thulub, di pulau tersebut juga terdapat dua makam lainnya. Jamaah Majelis Ilmu Tasawuf pun berziarah ke dua makam tersebut. Makam lainnya itu terletak di bawah bukit, yakni makam Syaikh Maulana Nur Magrobi. Syeikh asal Maroko itu juga telah dipugar dan bangunannya ditinggikan agar tak kena air laut saat pasang.
Sementara itu, makam satunya lagi adalah makam Habib Syaikh Hasan Al Musawa. Makam ini berada di Pulau Thulub Besar. Sedangkan dua makam lainnya ada di Pulau Thulub Kecil.
“Tujuannya untuk ziarah. Ini salah satu kegiatan Majelis Ilmu Tasawuf, berziarah ke tempat-tempat yang bernilai dakwah,” kata Triana.
Selain wisata dakwah, Majelis Ilmu Tasawuf juga punya beberapa program lain. Mulai dari memberikan santunan ke panti asuhan, membagikan sembako hingga mendukung perjuangan para da’i di hinterland.
farid_haqq
Lanjutkan, semoga karyanya semakin menambah wawasan sejarah bagi generasi kedepan, yg perlahan sdh tergerus dng medsos…