Setelah selama enam bulan menempuh pendidikan informal sesuai minat masing-masing di Rumah Gemilang Indonesia (RGI), sebuah program khusus yang dirancang oleh LAZ Al Azhar Jakarta yang merupakan mitra jejaring LAZ BATAM, Anel (18) dan Rizky (16) kini kembali ke Batam. Keduanya tiba di Batam pada Kamis (7/7/2022) malam dijemput langsung oleh Ketua LAZ Batam, Syarifuddin.

Jumat (8/7/2022) sore, Anel dan Rizky tiba di rumah mereka di Kampung Dapur Arang, persis di sebelah Kampung Tua Tanjung Gundap, termasuk Kawasan pesisir Batam.

Kedatangan Anel dan Rizky ternyata sudah ditunggu. Adan (45), ayah Anel dan Rizky langsung menghampiri armada LAZ Batam yang baru parkir di halaman Kampung. Membantu perwakilan LAZ Batam menurunkan barang Rizky dan Anel.

Anak-anak yang tengah bermain dan sempat terhenti karena kedangan rombongan pengantar Rizky dan Anel, menyapa keduanya. Melihat lekat, agaknya ada perbedaan dalam diri Anel dan Rizky yang mereka tahu enam bulan lalu.

Di rumah, Anel dan Rizky disambut oleh ibu, kakek dan adik-adiknya yang masih kecil. Di sini Anel dan Rizky bercerita banyak tentang pengalaman selama enam bulan menempa diri di Jakarta. Mulai dari kehidupan awal mereka di sana, pengalaman praktik bidang keilmuan yang mereka pilih, juga tantangan belajar yang mereka hadapi di sana.

Anel dan Rizky sepakat kalau mereka tidak nyaman di masa awal mereka di Ibu Kota. Aktivitas harian baru, yang itu jauh berbeda dengan kehidupan mereka di Kampung Dapur Arang menjadi sebab utamanya.

Di RGI, semua peserta kursus sudah harus bangun pada pukul 04.00 WIB. Mereka memulai hari dengan ibadah sunah sebelum Sholat Subuh, berlanjut ke kegiatan peningkatan pemahaman keagamaan, olahraga (Senam), belajar di kelas dan praktik sesuai bidang masing-masing peserta. Rutinitas itu dijalani peserta selama empat bulan lamanya, sebelum akhirnya mereka menjalani ujian praktik selama satu bulan dan magang di bulan terakhir mereka di RGI.

Kedua anak dari keluarga Suku Laut di pesisir Batam ini, baru bisa melakukan penyesuaian setelah dua minggu mereka di RGI. Fase berat yang telah terlewat itu membawa angin segar karena progress keduanya menimba ilmu, otomotif untuk Anel dan Multimedia yang jadi pilihan Rizky, terus mengalami peningkatan.

Anel bahkan masuk menjadi nominansi santri terbaik RGI Angkatan 26 tahun 2022, ia mengalahkan 53 peserta lain di angkatannya. Meski ia mengalami tantangan cukup besar untuk memahami teori karena keterbatasannya dalam membaca dan menulis, ditambah kondisi indera pengelihatannya yang mulai bermasalah, Anel sangat mahir ketika melakukan praktik. Ia mendapatkan nilai A dalam semua ujian praktik sehingga terpilih menjadi salah satu Santri terbaik.

Tak berbada jauh dengan Anel, Rizky juga menjalani masa-masa menyenangkan di sana. Pilihannya mempelajari teknis Foto dan Videografi, sesuai dengan kesenangannya, membuat ia terkadang lupa waktu. Itu sebabnya mereka jarang memberi kabar pada keluarganya di Batam. Kabar tentang mereka, kadang didapat Adan dan keluarganya dari LAZ Batam yang terus memonitoring Anel dan Rizky.

Ketua LAZ Batam, Syarifuddin, mengaku senang dengan kembalinya Anel dan Rizky dalam rupa baru. Tidak hanya perubahan fisik yang nampak lebih segar dan bugar, akan tetapi peningkatan pengetahuan dan pengalaman Anel dan Rizky yang sudah lebih matang sesuai dengan bidang yang ditekuni masing-masing.

LAZ Batam, lanjut Syarifuddin, akan terus mendukung Anel dan Rizky, sampai nantinya mereka bisa berdaya dan berdiri sendiri. Hal itu sesuai dengan tujuan dari program pemberdayaan LAZ Batam. LAZ Batam akan melibatkan Rizky sebagai tim dokumentasi dalam banyak agenda LAZ Batam. Sementara Anel akan difasilitasi mendapatkan pengalaman pengelolaan usaha di sector otomotif, LAZ Batam akan berkoordinasi dengan mitranya untuk memberikan ruang kepada Anel mendapatkan sebanyak mungkin ilmu sebelum nanti mulai membuka usahanya sendiri.

Menyaksikan perubahan kedua anaknya, Adan mengaku sangat senang. Kebahagiaan Adan itu nampaknya juga dirasakan oleh Jantan (85) kakek Rizky dan Anel yang turut serta mendengarkan cerita keduanya. Adan bersyukur Anel dan Rizky bisa menimba pengetahuan lebik dari dirinya, pengetahuan teknis dan pemahaman agama yang telah mereka dapatkan itu, ia yakini akan menjadi jalan yang memudahkan mereka.

Berpisah dengan anak dalam waktu cukup lama, kata dia, bukan perkara mudah, apalagi untuk mereka yang tidak punya tradisi seperti  itu sebelumnya. Memang Rizky pernah tinggal lama di luar Kampung Dapur Arang, namun tidak dalam jarak jauh seperti Jakarta-Batam. Meskipun demikian, Adan mengaku mau melepas keduanya, karena memikirkan kebaikan dan manfaat yang akan didapat keduanya di masa mendatang.

Ia juga mendorong agar program pemberdayaan LAZ Batam bisa menyentuh lebih banyak masyarakat pesisir, tidak hanya dari Kampung Dapur Arang saja, tapi juga untuk masyarakat pesisir di kampung-kampung lain. 

Untuk diketahui, program ini dapat terlaksana atas kemitraan LAZ BATAM dengan LAZ AL AZHAR Jakarta serta doa dan dukungan dari Bapak/Ibu semua yang terus menyalurkan dana zakat, infak dan sedekahnya melalui LAZ BATAM.

Besar harapan kami kiranya Bapak/Ibu terus mendukung seluruh perjuangan kami untuk mensejahterakan saudara/I kita melalui dana zakat, infak dan sedekah Bapak/ibu semua melalui rekening LAZ BATAM :

BTN SYARIAH : 7082.000.551

MUAMALAT : 4110.015.345

BSI : 4600.2222.50

CIMB NIAGA SYARIAH : 8600.0356.6100

OCBC NISP SYARIAH : 5158.0000.9000

MANDIRI : 1090.0109.898.95

BJB : 0063.8129.2700.1

BANK RIKEP SYARIAH : 8242.100.460

Konfirmasi donasi dapat melalui SMS/WA : 0851-0026-834 (Alnasdi)