Marine Ambulance Lembaga Amil Zakat (LAZ) Batam mengantarkan seorang nenek dari Pulau Bertam, Kelurahan Kasu, Kecamatan Belakang Padang untuk berobat ke Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, Senin (20/9/2021).

Nenek berusia 70 tahunan ini menderita penyakit kulit. Tubuhnya, khususnya bagian kulit melepuh seperti kena air panas, terkelupas dan berair. Nenek bernama Penuh itu juga merasakan kulitnya gatal luar biasa.

Dari Pulau Bertam, Nenek Penuh dievakuasi menggunakan Marine Ambulance atau ambulans laut ke Pelabuhan Sagulung. Direktur Operasional LAZ Batam, Darwis, mengatakan proses evakuasi ini berjalan lancar, kendati terdapat beberapa hambatan di lapangan.

“Saat Marine Ambulance sampai ke Pulau Bertam untuk menjemput Nenek Penuh, air kebetulan sedang surut, jadilah Nenek Penuh diantarkan oleh staf kelurahan pakai sampan sampai ke kapal ambulans,” kata Darwis.

Kondisi Nenek Penuh sangat memprihatinkan. Nenek tersebut tak dapat menggerakkan tubuhnya sama sekali. Sehingga dari sampan ke kapal diangkut menggunakan tandu.

Sepanjang berada di kapal, nenek tak diturunkan dari tandu, setibanya di Pelabuhan Sagulung, Nenek Penuh kembali diangkut menggunakan tandu untuk dibawa menggunakan mobil ambulans.

“Ambulans LAZ Batam sudah menunggu di pelabuhan, begitu tim dengan Marine Ambulance tiba,” kata Darwis.

Kemudian menggunakan armada milik LAZ Batam itulah, Nenek Penuh kemudian diantarkan sampai ke RSBP Batam. Di rumah sakit tersebut Nenek Penuh langsung mendapatkan penanganan dari pihak rumah sakit.

“Langsung ditangani oleh dokter kulit yang ada di rumah sakit tersebut,” kata Darwis.

Meski pengobatan Nenek Penuh ditanggung oleh BPJS Kesehatan, namun donasi untuk Nenek Penuh juga mengalir dari berbagai pihak. Semuanya diserahkan kepada Nenek Penuh untuk memenuhi kebutuhannya.

Sehari-hari Nenek Penuh dan suaminya Pak Jaga adalah nelayan. Uang dari para donatur itu akhirnya dibelikan sampan kecil untuk menangkap ikan. Selama ini pasangan yang sudah tua itu sering menangkap ikan, ataupun sotong menggunakan sampan yang sudah lapuk dan mulai bocor.

Kiprah Marine Ambulance untuk membantu menyelamatkan warga pulau bukan hanya kali ini saja. Sebelumnya, ambulans laut yang diluncurkan pada Desember 2019 ini sudah beberapa kali mengantarkan orang sakit.

Tak hanya itu, ambulans laut yang diprakarasai LAZ Batam bekerja sama dengan Politeknik Negeri Batam selaku pendesain kapal, kemudian RS Awal Bros, LAZ Al Azhar dan BSI Syariah ini juga banyak digunakan untuk kegiatan sosial lainnya.

“Ramadhan kemarin digunakan juga oleh Kanwil Kemenag Kepri dan Batam serta LAZ dalam pendistribusian sembako di Pulau Kubung dan safari Ramadhan di Pulau Air Raja,” terang Darwis.

Ketua LAZ Batam Syarifuddin mengatakan Marine Ambulance merupakan program yang dihadirkan sebagai sarana transportasi masyarakat pulau untuk keadaan darurat, khususnya kebutuhan medis.

“Kami berharap Marine Ambulance ini membuat masyarakat pulau lebih mudah mendapat pelayanan, sehingga tak ada lagi masyarakat yang tak dapat menjangkau akses kesehatan,” ujarnya.