“Kalau Allah yang menutup hidayah seseorang maka tak ada yang bisa membuka. Demikian pula jika Allah telah membuka hidayah sesorang tak ada yang bisa menutup”.

Ungkapan itu dilontarkan oleh Ketua Lembaga Amil Zakat (LAZ) Batam Syarifuddin. Betapa tidak, dia baru saja menemukan dan mengalami hal menakjubkan yang berkaitan dengan hidayah.

Kisah ini bermula pada Sabtu (11/9/2021) lalu ketika Syarifuddin bersama Pendakwah Keliling Imbalo berniat membeli sampan untuk seorang nelayan di Monggak, Rempang, Pulau Galang, Batam.

Sampan itu hendak dibeli di Jembatan 5, daerah Dapur Arang, Sembulang. Sampai di lokasi, sampan itu masih berada di air. Pemilik dan warga sekitar pun gotong royong mengeluarkan sampan berukuran 8×1,5 meter tersebut dari air.

Setelah di darat, sampan itu lalu dimuat ke mobil pikap milik Imbalo yang akan dipakai mengangkut sampan. Usai mengurus sampan tibalah saat bayar membayar.

Sampan yang dibeli LAZ Batam, ternyata mengantarkan hidayah bagi pemiliknya.

Syarifuddin dan Imbalo pun masuk ke rumah pemilik sampan. Usai bertransaksi mereka pun beramah tamah. Saat itulah diketahui ternyata Lukman, pemilik sampan tersebut seorang muslim.

Namun, di rumah tersebut ada ayahnya, Samiun (70) dan adiknya, Laily (30) yang belum muslim. Ternyata sang ayah inilah pemilik asli sampan tersebut, sebelum dia memberikannya kepada Lukman. Dari hasil perbincangan Samiun mengakui ada beberapa anaknya yang sudah muslim, ada juga yang belum.

Dia sendiri mengaku ingin masuk Islam. Tapi dia bilang tak pandai baca Al Quran dan salat. Hal itulah yang masih menghalanginya untuk memeluk Islam.

Mendengar hal itu, Syarifuddin dan Imbalo pun menerangkan. Tak perlu bisa baca Al Quran dan salat untuk memeluk Islam. Justru nantinya diajari setelah masuk Islam. Dengan tidak bermaksud mempengaruhi, Syarif dan Imbalo bercerita tentang keindahan Islam.

Samiun yang mendengarkan hal itu menunduk lama. Dia lalu memutuskan masuk Islam setelah mempertimbangkan keputusannya matang-matang. Tak ingin berpindah keyakinan sendirian, Samiun memanggil anak laki-lakinya, Laily.

Ternyata Laily pun berniat untuk masuk Islam. Suasana pun menjadi haru. Imbalo bahkan berkaca-kaca dan suaranya berubah menjadi serak. Imbalo lalu memberikan hadiah berupa sajadah dan sarung.

Syarifuddin menuntun keduanya untuk membaca kalimat syahadat. Menurut dia, Samiun dan Laily mendapatkan anugerah yang mahal berupa hidayah.

Bagi dia dan Imbalo, merengkuh kedua orang tersebut menjadi saudara seiman merupakan ladang amal. Setelahnya LAZ Batam akan melakukan pandampingan dan pembinaan akidah.

Selain karena tanggung jawab karena telah membawa mereka kepada Islam, mualaf juga masuk dalam golongan orang yang berhak menerima zakat.

Dalam Al Quran Surah At Taubah ayat 60 disebutkan ada delapan golongan orang yang berhak menerima zakat. Salah satunya mualaf.