“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” (QS adz-Zaariyat: 49).

Jika menikah diniatkan untuk ibadah, sudah semestinya prosesnya disegerakan dan dimudahkan. Hal itu lah yang dilakukan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Batam.

Pertama kalinya, LAZ Batam menyelenggarakan pernikahan anak yatim piatu. Namanya Surahmat Jaya. Rahmat ini berasal dari Jawa Barat, sekitar 11 tahun yang lalu dia menjejakkan kaki nya di Batam. Saat itu usianya baru 14 tahun. Dia diajak orang dengan alasan akan dipekerjakan di Malaysia, tapi transit dulu di Batam.

Tapi sampai di Batam, orang yang mengajak Rahmat menghilang. Rahmat pun terlunta-lunta. Berbagai cara dilakukannya untuk tetap menaymbung hidup.

Saat sudah hampir menyerah dia lalu mendatangi Masjid Raya Batam. Kala itu kantor LAZ Batam masih di sana. Rahmat pun disantuni, diberi bantuan makan dan minum.

“Rahmat ini orang tuanya sudah meninggal saat dia kecil. Di Jawa Barat dia tinggal bersama orang tua asuh. Waktu itu dia datang ke Masjid Raya dengan kondisi yang sangat lemah,” terang Ketua LAZ Batam Syarifuddin.

Sejak kenal dengan LAZ Batam, Rahmat seperti punya tempat untuk pulang. Berbagai masalah sering diadukannya. LAZ Batam juga beberapa kali memberikan bantuan, mulai dari berdagang kecil-kecilan seperti jualan tisu, minuman dan lain-lain.

Rahmat pun mencari peruntungan dengan mencoba berbagai macam profesi yang tak membutuhkan keahlian dan ijazah. Sebab, dia tak memiliki keduanya.

“Anak ini pernah mencari peruntungan menjadi cleaning service di rumah sakit, memulung juga, hidupnya menggelandang pernah tidur di depan-depan ruko juga di Pasar Jodoh. Dia telah merasakan kerasnya hidup di jalan,” tutur Syarif.

Tiga tahun yang lalu Rahmat telah memutuskan untuk menjadi pengumpul barang bekas. Menurut dia, pekerjaan inilah yang paling nyaman dilakoninya. Kini Rahmat tinggal di salah satu kaveling di Batuaji.

Setiap tahun Rahmat menjadi mustahik zakat fitrah tetap LAZ Batam. Setiap Lebaran, dia juga selalu tak pernah absen bersilaturahmi ke rumah Ketua LAZ Batam.

“Pas Lebaran kemarin saya tanya, umur sudah berapa, apa tidak ingin menikah?” begitu kata Syarifuddin.

Waktu itu Rahmat mengungkapkan ingin juga menikah, tapi dia merasa rendah diri dan mengaku sepertinya tak ada yang ingin menikah dengannya.

Syarifuddin membesarkan hatinya, dan mengatakan bahwa Allah itu menciptakan manusia berpasang-pasangan. Jadi jangan merasa minder karena rezeki, jodoh dan maut itu sudah ada yang menentukan.

Dua bulan setelah itu, Rahmat menghubungi Syarif. Dia mengutarakan niatnya untuk menikah.

“Saya suruh ke kantor sama calonnya, untuk ditanya keseriusannya,” tutur Syarif.

Dari cerita Rahmat, dia dan calonnya yang bernama Putri itu dijodohkan oleh tantenya Putri. Sehari-hari tante Putri ini punya usaha warung makan, dia rutin memberi kardus bekas kepada Rahmat. Saat melihat Rahmat yang giat bekerja, sang tante ini pun berniat menjodohkan keduanya.

Melihat kesungguhan pasangan tersebut untuk menikah, LAZ Batam pun kemudian membantu memfasilitasi pernikahan mereka. Akad nikah keduanya dilaksanakan di depan penghulu dalam hal ini Kantor Urusan Agama (KUA) Batam Kota pada Kamis (23/9/2021).

Penyelenggaraan akad nikah itu dilaksanakan di Kantor LAZ Batam, Ruko Alexandria Blok B8 No.61, Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam.

“Kami membantu mengurus ke KUA, menyiapkan tempat untuk akad dan tasyakuran. Dibantu juga oleh Majelis Taklim Anggrek Sari yang menyediakan baju pengantin,” ungkap Syarif.