اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعَامِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغَارِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰه ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. (Qs: At Taubah: 60).
Mualaf adalah salah satu orang yang berhak menerima zakat. Untuk itu Lembaga Amil Zakat (LAZ) Batam pun turun mendistribusikan zakat untuk mualaf. Biasanya LAZ Batam mendapatkan informasi tentang mualaf ini dari berbagai pihak, salah satunya dari tokoh masyarakat Batam Imbalo Iman Sakti.
Kali ini, lokasi yang jadi tempat pendistribusian zakat untuk mualaf adalah di kawasan hinterland, yaitu suku laut di Tanjung Gundap, Kamis (30/9/2021).
Tak hanya memberikan bantuan bahan pangan kepada mualaf yang terbatas secara ekonomi, LAZ Batam juga melakukan pembinaan.
“Kami mengisi kajian untuk menguatkan akidah para mualaf,” kata Ketua LAZ Batam Syarifuddin yang memimpin kajian.
Ada sebanyak 6 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi mualaf. Mereka tinggal di pinggir laut kawasan dapur arang di Tanjung Gundap. Pekerjaan mereka sehari-hari adalah nelayan dan pencari kayu untuk dijadikan arang.
Syarif mengatakan, sebenarnya para muallaf ini berdasarkan adminstrasi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil tertera agamanya Islam, namun mereka sempat berpindah agama. Oleh karena ketika mereka menyampaikan niat untuk memeluk Islam lagi mereka pun disyahadatkan ulang.
Salah satu warga Tanjung Gundap, Adan mengaku saat kecil dia pernah mengaji di masjid. Sehingga sampai sekarang pun dia masih ingat rakaat sholat dan rukun Islam.
Sehingga agar mereka tak berubah lagi akidahnya, maka LAZ Batam turun melakukan penguatan akidah. Sehingga mereka nantinya kuat dalam menghadapi cobaan dari pihak-pihak yang ingin mengubah akidah mereka.
Selain para mualaf ini juga diajarkan tata cara ibadah, sehingga mereka dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah-ibadah wajib seperti sholat lima waktu. Mereka juga diajari tata cara berwudhu dan ibadah-ibadah lainnya.
Kajian yang digelar tersebut menurut Syarifuddin sebagai wujud kepedulian LAZ Batam kepada saudara seiman. Para muallaf tersebut menyimak pengajian dengan baik dan siap meramaikan mushola yang ada di sana. Mereka juga mengaku siap menjalankan agama sesuai kemampuannya saat ini.
Ke depannya, LAZ Batam akan melakukan kunjungan rutin ke sana. Rencananya, LAZ Batam juga akan menempatkan da’i di sana. Da’i tersebut akan menjadi pendamping rohani masyarakat, imam masjid, memberikan pengajian dan guru ngaji untuk anak-anak yang ada di sana.